photografreak ♥
You don’t take a photograph, you make it.
profile
Hello :) Welcome! i'm Aditria Nurmita Dewi a.k.a Nyra, this blog tells about expressions, emotions, stories, my life, and of course my song and requiem. come on and read it! just relax and enjoy it!

View all my networks?

tagboard


past
older post main page



credits
This blogskin is proudly presented to you by Anna May
Never Ending Pacitan
Friday, June 26, 2009 @ 6:20 PM
Malam itu aku berangkat seusai bada Maghrib untuk pergi ke stasiun, berat rasanya meninggalkan kota dan orang-orang yang kucintai disini, Bandung. Kami berangkat pukul 20.00, aku telah rela untuk meninggalkan kota ini. Sayang, masih harus ada yang di tunggu saat 20 menit sebelum keberangkatan. Kereta, sejuk dan nyaman tempat kita semua tertidur saat malam tiba. Hari itu, Sabtu 20 Juni kami segera menuju ke tempat Perkemahan Budaya Nasional, Pacitan. Kamu menaiki kereta sampai Solo, tempat yang sering kusinggahi. Lama menunggu perjalanan, akhirnya sampai juga. Lelah, satu kata yang ada di benak kami. Setelah beberapa lama beristirahat akhirnya kami sepakat untuk menyewa mobil, sebelum berangkat kami masih sempat sarapan pagi walaupun masih agak mengantuk. Baturetno, kami singgah sejenak untuk membeli bahan makanan untuk dimasak.

10.00 kami tiba di Pacitan, kota tempat sang Presiden bertempat tinggal, kota 1001 Goa. Berdiam sejenak untuk mengabadikan tempat ini, 'panas' satu kata terlontarkan dari mulut kami. Melewatkan gladiresik pembukaan, kami segera mendirikan tenda-tenda di atas pasir panas yang menjadi alas kami berjalan. Upacara tiba, karena baru pertama kali mengalami hal seperti ini kami kepanasan dan akhirnya berteduh di dalam tenda. Sebelumnya kami bertemu dengan orang Betawi yang baris di belakang kami. 'ingin pulang' aku pun segera mengucapkan hal itu saat melihat situasi WC Darurat yang memang benar-benar darurat-.- Malam hari ada pentas seni dan pemutaran film, saat aku melihat ke atas, langit telah menaburkan beribu-tibu bintang di atas sana. Sangat indah, baru pertama kali aku melihat bintang sebanyak ini.

Esoknya, Aku, Ambri, Andro dan Teh Gita mengikuti perlombaan memasak masakan tradisional. Colenak, Banjigur dan Seblak adalah makanan yang akan kami tampilkan saat itu. Disana, kami mendapatkan banyak teman-teman baru dan dapat merasakan masakan dari berbagai macam daerah. Pukul 14.00 kami mengikuti lomba Klompen/Bakiak, sayangnya kalah saat itu. Tapi dengan begitu kami menjadi lebih kompak. Saat malam tiba harusnya aku melihat pentas seni, tapi karena malas sengaja aku tinggalkan hal itu untuk bermain UNO sampai larut malam.

Mengapa hanya sebentar?
Ada 2 trip di tanggal 23, Trip ke Nawangan dan Goa gong. Kami ikut Trip kedua, yaitu Trip Goa Gong. Ya, aku dapat oleh-oleh disana yaitu jatuh hahaha. Perjalanan ke Goa Gong lumayan lama, sekitar 1 jam dari PancerDoor. Goa Tabuhan dan Wisma SBY adalah tujuan kami selanjutnya, untuk mengunjungi semua itu kami butuh waktu sangat lama yaitu mencakup dua kegiatan, pagi dan siang. Seperti biasa, kami tidah mengikuti kegiatan di malam hari, alhasil stempel untuk malam hari kosong semuanya.

Padahal masih ingin bersenang-senang disana.
Tak terasa tanggal 24 telah tiba, hari terkahir kegiatan, dan hari dimana saat itu kita akan manampilkan sebuah pertunjukan. Pagi hari diisi dengan kegiatan sosial, aku mendapatkan bagian perpustakaan desa. Tetapi karena tidak bisa ikut jadi aku hanya diam di tenda saja. Padahal kalau ikut - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Post tidak dapat dimunculkan- Siang hari ada temu tokoh dan forum penggalang, karena harus latihan kami tidak dapat mengikuti acara tersebut. Mandi, dan merias wajah adalah acara di sore hari itu. Aku memakai kebaya biru pinjaman dari Anis. Pentas Seni dimulai, kami mendapatkan giliran ke-empat. Setelah itu ada acara Api Unggun, semua lampu dimatikan agar dapat melihat indahnya malam dengan sinar bintang-bintang di atas langit yang bertaburan.

Aku berharap bisa bertemu lagi.


Bangun di pagi hari dengan suasana agak malas, hahaha. Pagi ini harus karnaval memakai baju yang kemarin lagi. Berjalan dari Kodim sampai Alun-alun kota pacitan. Kami membawa angklung sambil menyusuri jalan di Pacitan. Sampai Alun-alun kota kami beristirahat dan berfoto ria dengan provinsi lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan DKI Jakarta. Kami mendapat kenang-kenangan dari bapak bupati Pacitan, setelah itu kami langsung kembali ke PancerDoor untuk Packing. Menaiki bis kecil sampai Solo, lalu naik kereta sampai akhirnya tiba selamat di Bandung.